
Imajinasi Emil dan Penistaan Suwono
Gerak News- Imajinasi calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil menular kemana-mana. Saat kampanye di Jawa Barat mau bikin Disneyland di Cikarang atau mau jadikan kali di Bekasi seperti kali di Korea Selatan, kini sampai juga di Jakarta. Dia mau bikin Disneyland di Kepulauan Seribu. Dia beralasan, pemimpin butuh imajinasi.
Memang pemimpin butuh imajinasi. Imajinasi yang mampu dibumikan dan direalisasikan. Bukan imajinasi yang cuma level “ngayal.” Apalagi mengkhayal liar. Seperti ingin pula bangun Jakarta Utara seperti Dubai.
Paling tidak, untuk mengubah Dubai dari kota nelayan menjadi seperti sekarang butuh waktu 100 tahun. Sejak kepemimpinan Al Maktoum di tahun 1894, berkah minyak yang tak terduga, hingga memasuki era modern di tahun 1990-an.
Sementara Emil ingin membangun Jakarta Utara menjadi Dubai dalam 5 tahun. Memang tak jauh beda dengan bosnya Joko Widodo yang ingin membangun ibukota dengan terburu nafsu ingin buru-buru. Untung kepemimpinannya sudah berakhir, dan Presiden Prabowo dipastikan lebih realistis.
Kini, imajinasi Emil menular kepada calon wakilnya, Suswono. Suswono lebih parah lagi. Sah-sah saja dia mengatakan dan punya usul agar janda kaya menikahi pengangguran. Tapi menjadi penistaan bila ia mengambil contoh Sayyidah Khadijah yang menikahi Nabi Muhammad SAW.
Tentu saja Nabi Muhammad SAW bukan pengangguran. Di usia 6 tahun, sebagaimana dikutip dari Etika Bisnis Nabi Muhammad karya Ubbadul Adzkiya’, Nabi Muhammad sudah menjual jasa sebagai penggembala kambing. Di Usia 9 tahun, Nabi Muhammad sudah ikut berdagang dengan pamannya Abu Thalib. Di usia 12 tahun, sudah menjadi pedagang trans-nasional dan pergi ke Suriah.
Saat menikahi Khadijah, sebagaimana kata Ibnu Hisyam, mahar Nabi buat Khadijah adalah 20 unta betina. Saat itu unta adalah komoditas termahal, bisa setara kendaraan paling mewah abad ini. Bukan hanya unta, mahar Nabi juga adalag 12,5 uqiyah atau setara dengan 360 gram emas.
Pak Suswono ada-ada saja.
(YSA)