
Bantah Jadi Tentara Bayaran, Satriya Tegaskan Dirinya Tentara Rusia
Energi Juang News, Jakarta- Satriya Arta Kumbara mengaku, direkrut secara resmi untuk bergabung menjadi tentara Rusia guna menyerukan perlawanan terhadap Ukraina di garda terdepan.
Dia membantah jika ia merupakan tentara bayaran ( mercenary ) Rusia.
“Saya bukan tentara bayaran, saya tentara organik di AD (Angkatan Darat) Rusia,” kata Satriya memberikan klarifikasi, Sabtu (10/5/2025) pagi WIB.
Satriya bukan orang sembarang. Dia merupakan bintara jebolan Marinir TNI AL.
Foto Satriya selaku pemilik NRP 111026 saat tercatat sebagai personel TNI AL viral di jaga media sosial (medsos). Dia mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) Marinir lengkap dengan baret jingga berfoto di depan Markas Kodikmar Surabaya.
Satriya terakhir berdinas di Inspektorat Korps Marinir (Itkormar), Cilandak, Jakarta Selatan. Dia disidangkan di Pengadilan Militer (Dilmil) II-08 Jakarta, karena absen berdinas selama lebih dari 30 hari bertutur-turut.
Satriya mengaku, saat ini, sedang ditugaskan Rusia untuk berperang melawan Ukraina. “Saat ini, posisi saya di Ukraina dan sinyal susah. Semua diblok di sini, saya pakai VPN di sini, sinyal susah,” ucap Satriya.
Menurut dia, perang masih berlangsung setiap hari di wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Rusia. Satriya mengaku, bergabung dengan pasukan reguler Rusia, yang juga berasal dari rekrutmen berbagai negara.
“Susah sinyalnya di sini, roaming karena saya di wilayah Ukraina. Saya (berperang) bersama warga negara China, Kamerun, Ghana, dan Kolombia,” ucap Satriya.
Dia pun mengaku, jika diberi kesempatan hidup, tidak keberatan berbagi pengalaman tempur dengan rekan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal itu karena ia merasakan langsung medan pertempuran dengan menggunakan strategi perang modern saat ini.
“Jika semua berjalan lancar dan saya hidup, saya akan berbagi ilmu tentang perang modern kepada saudara TNI saya di Indonesia,” ucap Satriya.
Sebelumnya, menghilangnya Satriya dari dinas kemiliteran selama sebulan penuh menjadikannya disidang sejak Februari 2022 hingga eksekusi pada April 2022. Sidang tersebut dipimpin hakim ketua Muhammad Idris.
“Serda Satrya desersi dihitung mulai tanggal 13 Juni 2022 sampai sekarang,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma II Made Wira Hady Arsanta Wardhana kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Menurut Wira, Serda Satriya disidang tanpa kehadiran karena alasan desersi. Dia pun memutuskan secara in absensia Dilmil II-08 Jakarta dengan nomor putusan No. 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 tanggal 6 April 2023 dan Akta Berkekuatan Hukum Tetap No. AMKHT/56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 tanggal 17 April 2023.
Dia dipenjara satu tahun atas tindakannya tersebut dengan oditur I Made Adnyana, SH Serda Satriya juga masih terkena hukuman tambahan dipecat dari TNI AL.
Momen menghilangnya Serda Satriya bertepatan dengan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Setelah menghilang tak pernah masuk kantor, kini terjawab alasannya, Serda Satriya ternyata menjadi tentara di bawah naungan Presiden Vladimir Putin.
Redaksi Energi Juang News