
Logo NU Diedit Terkait Izin Tambang, Reaksi Timbul
Gerak News, Jakarta- Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri, turut memberikan tanggapan mengenai kontroversi logo Nahdlatul Ulama (NU) yang diedit menjadi “Ulama Nambang” (UN).
Iman menegaskan bahwa lambang NU, yang dicetuskan pada tahun 1927, tidak ada hubungannya dengan tindakan atau kebijakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode Gus Yahya 2024.
“Lambang NU yang dicetuskan 1927 tidak ada hubungannya dengan sikap PBNU periode Gus Yahya 2024,” ujar Iman dalam keterangannya di aplikasi X @zanatul91 (18/6/2024).
Dikatakan Iman, lambang NU sama seperti lambang Muhammadiyah, MUI, atau bahkan lambang Negara Indonesia.
“Tidak harus diolok-olok hanya karena pimpinannya mengambil kebijakan yang tidak diterima masyarakat atau karena ekspresi kritis,” tandasnya.
Ia mengingatkan bahwa menghormati lambang organisasi, lembaga, atau negara adalah penting, terlepas dari pendapat kita terhadap kebijakan pimpinannya.
Sebelumnya, rencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menerima izin usaha tambang dari pemerintah telah memicu kontroversi di kalangan netizen.
Kritik tajam muncul dengan hadirnya logo modifikasi yang menggambarkan PBNU sebagai “Ulama Nambang”.
Logo tersebut menggantikan bola dunia pada logo asli NU dengan gambar ekskavator dan mengubah tulisan Nahdlatul Ulama menjadi gambar rupiah dan dolar, serta membalikkan inisial NU menjadi UN.
Redaksi Gerak News