Israel Kirim Bantuan ke Druze Suriah: Kepedulian Kemanusiaan atau Motif Politik?

Israel Kirim Bantuan ke Druze Suriah: Kepedulian Kemanusiaan atau Motif Politik?

Energi Juang News, Jakarta – Selama beberapa pekan terakhir, Israel telah mengirimkan 10.000 paket bantuan kemanusiaan kepada komunitas Druze di Suriah, terutama di provinsi selatan Suwayda. Paket-paket tersebut berisi kebutuhan pokok seperti minyak, tepung, garam, dan gula, sebagai bentuk dukungan Israel terhadap minoritas Druze yang tengah menghadapi konflik berkepanjangan di Suriah.

Komunitas Druze, sebuah minoritas Arab dengan keyakinan yang berasal dari Islam, tersebar di Suriah, Israel, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan Lebanon. Di Israel, banyak anggota Druze yang bertugas di militer, termasuk di posisi-posisi senior. Setelah penggulingan mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad, Israel menyatakan keprihatinannya terhadap situasi minoritas di Suriah dan menekankan perlunya melindungi hak-hak mereka, termasuk komunitas Druze.

Selain bantuan kemanusiaan, Israel juga mengumumkan bahwa anggota komunitas Druze dari Suriah akan diizinkan memasuki dan bekerja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Sekitar 100 tokoh senior Druze dari Suriah dijadwalkan mengunjungi wilayah tersebut untuk bertemu dengan pemimpin spiritual Druze di Israel, Sheikh Mowafaq Tarif, dan mengunjungi situs-situs suci. Kunjungan ini menandai pertama kalinya dalam lima dekade tokoh-tokoh Druze Suriah mengunjungi wilayah tersebut, sebuah langkah yang dianggap bersejarah oleh komunitas Druze.

Namun, langkah-langkah Israel ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai motif di baliknya. Beberapa kritikus menilai bahwa bantuan kemanusiaan dan kebijakan baru terkait komunitas Druze mungkin memiliki motif politik, terutama mengingat ketegangan yang meningkat antara Israel dan pemerintah baru Suriah yang dipimpin oleh Presiden Ahmed al-Sharaa. Pemerintah Israel telah menyatakan ketidakpercayaan terhadap al-Sharaa dan gerakannya yang terkait dengan kelompok jihad, serta menekankan pentingnya melindungi hak-hak minoritas di Suriah.

Di sisi lain, pemimpin komunitas Druze di Suriah, Sheikh Hikmat al-Hijri, mengecam invasi Israel ke wilayah Suriah dan menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional. Ia menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan Israel dan menolak intervensi tersebut, sambil menekankan bahwa komunitas Druze ingin hidup damai di tanah air mereka tanpa campur tangan asing.

Situasi ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara Israel, komunitas Druze, dan pemerintah baru Suriah. Sementara Israel menyatakan dukungannya terhadap komunitas Druze melalui bantuan kemanusiaan dan kebijakan baru, ada kekhawatiran bahwa langkah-langkah tersebut mungkin memiliki agenda politik tersembunyi.

Komunitas Druze sendiri berada dalam posisi sulit, berusaha menavigasi tekanan dari pemerintah baru Suriah dan potensi ancaman intervensi Israel, sambil mempertahankan identitas dan otonomi mereka di tengah perubahan politik yang cepat di wilayah tersebut.

Redaksi Energi Juang News

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )
Aktifkan Notifikasi Berita Terbaru? Aktifkan Tidak