
Lahan Sawah di Gresik Utara Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen
Energi Juang News, Jakarta – Banjir kembali merendam area persawahan di wilayah utara Gresik, tepatnya di Desa Cangaan dan Ngimboh, Kecamatan Ujungpangkah, Rabu (16/4/2025).
Peristiwa ini membuat petani lokal cemas menghadapi ancaman gagal panen, mengingat sebagian besar sawah yang tergenang baru ditanami beberapa minggu lalu, bahkan ada yang masih dalam tahap pembibitan.
Air setinggi 50 sentimeter membanjiri sawah, berasal dari luapan Gunung Larangan di bagian barat kawasan tersebut. Meskipun genangan tidak berlangsung lama—sekitar setengah hari—kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.
“Sudah dua kali dalam sepekan ini terjadi banjir. Airnya dari arah Gunung Larangan. Meski cepat surut, tanaman padi kami rusak semua,” ujar Muhammad Khoiruddin, petani yang mengelola sawah seluas setengah hektare.
Ia menambahkan, lahan yang paling parah terdampak berada di sepanjang Desa Cangaan hingga Ngimboh. Bahkan area perbatasan Desa Gosari dan Larangan juga tak luput dari genangan air.
Baca Juga : Kecelakaan Renggut 7 Nyawa di Gresik, Apa Penyebabnya?
Kondisi ini membuat petani semakin khawatir. Selain modal yang terancam hangus, musim hujan yang belum berakhir menambah beban psikologis para petani.
“Sudah keluar banyak biaya, kalau banjir terus kami rugi besar. Harapannya ada bantuan dari pemerintah,” tambah Khoiruddin.
Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Gresik telah meninjau lokasi untuk mencatat kerusakan dan kebutuhan petani. Para petani mendesak agar pemerintah segera memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, dan dukungan lainnya.
Selain penanganan jangka pendek, para petani juga meminta solusi jangka panjang seperti pembangunan sistem drainase dan pelestarian kawasan resapan air di sekitar Gunung Larangan.
“Kami butuh langkah nyata, bukan sekadar pendataan. Banjir ini terus terulang tiap musim hujan,” tutup Khoiruddin.
Redaksi Energi Juang