
Banjir Genangi Driyorejo Gresik, Drainase Buruk Disorot
Energi Juang News, Jakarta – Banjir Driyorejo Gresik kembali terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah selatan Kabupaten Gresik, khususnya Desa Sumput, pada Senin (12/5). Banjir ini mengganggu aktivitas warga dan menyoroti lemahnya sistem drainase di daerah tersebut.
Hujan lebat yang turun sepanjang malam dari Minggu (11/5) hingga Senin pagi (12/5) menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, tergenang air. Wilayah paling terdampak adalah Desa Sumput, di mana sejumlah jalan dan kawasan perumahan mengalami genangan hingga 30 sentimeter.
Genangan air yang menghambat aktivitas warga ini disebut sebagai akibat dari drainase yang tidak memadai, serta masifnya pembangunan perumahan yang tidak dibarengi dengan sistem pengelolaan air yang baik.
Salah satu titik parah berada di jalan penghubung antara Desa Kesamben Wetan dan Driyorejo, serta Jalan Sumput yang kerap menjadi langganan banjir saat hujan deras turun.
Menurut F.X. Driatmiko Herlambang, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, selain curah hujan yang tinggi, wilayah tersebut memang memiliki sistem drainase yang belum mampu menampung volume air dalam jumlah besar.
“Banjir ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi, ditambah saluran drainase yang tidak mampu menyalurkan air dengan optimal,” ungkapnya.
Miko juga menyoroti perubahan tata guna lahan akibat pembangunan perumahan yang cepat di daerah tersebut. Perubahan ini menurunkan daya resap tanah dan memperparah risiko banjir.
“Masalah ini perlu penanganan lintas sektor, termasuk evaluasi tata ruang dan penguatan infrastruktur drainase,” tambahnya.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret agar peristiwa serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.
Redaksi Energi Juang News